Karomah bisa tampak pada seorang wali untuk dirinya atau untuk orang lain.
Allah menampakkan karomah pada seorang wali untuk dirinya dengan tujuan memperkenalkannya kepada kekuasaan dan keesaan-Nya, menunjukkan bahwa kekuasaan-Nya tidak bergantung kepada asbab (hukum sebab akibat yang ada), bahkan semua aturan itu dikendalikan dan diatur oleh Allah, bukan sebaliknya.
Untuk maksud ini, karena karomah merupakan bukti kebenaran pemiliknya, orang yang baru menapaki jalan menuju Allah mungkin menikmatinya, sementara orang yang sudah dipuncak perjalanan tidak lagi menyukainya, sebab keteguhan, keyakinan, dan istiqomahnya tidak lagi memerlukan pembuktian. Tapi…. ya itu tadi, Karomah RAPOPO!
Jadi, karomah adalah sarana untuk menyingkirkan keraguan sekaligus bukti keistiqomahannya kepada Allah SWT.
Kemudian yang kedua bahwa karomah tampak pada seorang wali untuk orang lain. Tujuannya adalah agar setiap orang yang melihatnya meyakini kebenaran jalan yang ditempuh sang wali. Melalui penampakan karomah itu, orang yang sebelumnya mengingkari akhirnya membenarkan, yang sebelumnya kafir akhirnya kembali beriman, yang sebelumnya meragukan keistimewaan wali, akhirnya mengetahui karunia yang Allah berikan padanya.
Yang jelas, karomah para waliyuIlah adalah termasuk hal yang MUNGKIN terjadi. Sebaliknya, keliru juga kalau dikatakan bahwa karomah WAJIB bagi wali.
Jadi sahabat, termasuk tatakrama kita kepada Allah adalah jangan meminta! Tetapi apabila kau… ya… kau melihat seseorang mendapatkan karomah, muliakanlah! karena itulah bukti keistiqamahannya bersama Allah.
Kita tutup pembicaraan ini dengan perkataan Syeikh Ibnu AthoiIlah, begitu banyak dalil, aqli dan naqIi yang menentang mereka yang mengingkari karomah para wali Allah. Mereka dikhawatirkan akan berakhir buruk (su’ul khotimah).
٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠٠
اللهم اجعلنا من الذين أنعمت عليهم
وصلى الله على من تشرفت به جميع الأكوان سيدنا محمد واله وصحبه وذريته وبارك وسلم
Buih di lautan-Nya 