SETELAH MAKRIFAT, TERUS?….

Dalam setiap pelajaran ketauhidan senantiasa digaungkan, bahwa Ma’rifat adalah puncak pencarian dan pencapaian.

Namun kemudian timbul beberapa pertanyaan mendasar, atau lebih kasarnya dibilang PROTES. Protes atas statement tersebut. Bukan karena apa, namun pertanyaan yang lumrah sebenarnya. Timbul dari pemikiran, ‘Iya kalau setelah sekian lama mencari, dan diujung usia menemukan. Bolehlah itu disebut PUNCAK pencarian dan pencapaian. Namun bagaimana halnya dengan perolehan orang yang baru belia dalam usia? Tetapkah itu disebut puncak sedang Rentang usia masihlah lama. Akankah setelah ini tidak ada lagi yang bisa dibuat dan dicapai. WHAT ARE NEXT? begitu anak muda sekarang menanyakan.

Bukankah tersebut kan bahwa AWALUDDIN MAKRIFATULLAH, Awal agama itu ma’rifatullah. Lalu bagaimana dengan statement MA’RIFAT ADALAH PUNCAK. Puncak apakah yang dimaksud?

Bersambung…..

Tinggalkan komentar