Do’a Min Syaikhii

اللهم منك الكل وإليك الكل وبك الكل ومعك الكل وهو الكل وانت الكل

وصلى الله على حبيب المحبوب وسبب الاعظم الكل بعدد الكل

BI IDZNILLAH


Lagi pingin nulis sesuatu, hehehe….

Dikisahkan seorang dari umat Bani isroil mampu membangunkan orang yang telah meninggal dan dikubur ribuan tahun dengan kata-kata “QUM BI IDZNILLAH! (Bangunlah dengan idzin Allah!)”

Bahkan ada kisah Syaikh Abdul Qadir Jilani membangkitkan orang mati dengan kata-kata “QUM BI IDZNII (Bangunlah dengan idzinKu!)”

Nah, bagaimana pentingnya idzin mempengaruhi segala hal yang kita lakukan. Namun perlu diingat juga bahwa idzin SIAPA itulah yang penting. Idzin memasuki Balairung istana raja tentu dari sang raja, idzin memasuki rumah tentu dari si pemilik rumah, bahkan sesimpel idzin menggunakan kendaraan kita butuh idzin dari si pemilik kendaraan. Ya nggak? Ya iyalah, ha-ha-ha

Kabar baiknya oh Enaknya, kita sudah menyadari bahwa segala idzin itu ternyata bisa dikondisikan. Yakni dengan cukup meminta idzin pada SATU TEMPAT saja, sebagaimana idzin dalam satu perusahaan, ternyata idzin yang berbelit dan prosedural bisa dipotong kompas dengan memperoleh idzin dari SANG PEMILIK.

Namun, masalah utama justru bukan pada sang pemilik, tapi kitanya yang bermasalah. Kok bisa? Mari kita urai nah nahnya, oke!.

Nah…. Seringkali idzin kita terhadap apa yang kita inginkan agar itu terjadi lebih penting daripada upaya kita untuk mendapatkan nya. Seperti seorang pengantar barang semisal pos, JNE, TIKI, J &T atau lainnya yang mengantar barang kerumah kita, namun sayang seribu sayang dikala petugas tersebut telah sampai didepan rumah dan hendak menyerahkan barang kiriman, kitanya justru menolak karena merasa kiriman itu salah alamat atau kita merasa tidak pantas menerimanya, atau lebih buruk lagi kita merasa barang yang dikirim itu adalah musuh dan sesuatu yang tidak pantas untuk kita. Bingung? Hehehehe….

Kita perjelas, kita mau gunakan contoh. Ehmmm….
Nah, Ada saudara pernah mengutarakan mengenai hayalannya tentang enaknya jadi orang kaya dan memiliki banyak uang.

Nah, waktu tak tanya : pean pingin duit Piro, wis mari njaluk ta Nang Gusti Allah? (Kamu pingin uang berapa, sudah minta kah ke Allah?)

Dia malah bilang, “Aku gak seneng duit iku cung, menurut ku duit itu sumber masalah dan kejahatan”.

Tuingggg ngggg…..

Binun (anda gak salah baca, emang ditulis gitu. hahaha) kan? Pingin jadi kaya namun disisi lain gak mau duit.

Maksudnya, mas?

Lah itu, dia pingin kaya yang berarti punya banyak duit, tapi disisi lain didalam otak pikiran dan perasaannya dia justru MENOLAK DUIT datang kepadanya, karena dia merasa YAKIN bahwa duit adalah sumber masalah dan kejahatan, sedangkan dia tidak mau menjadi tukang masalah dan orang jahat.

Jadi….

Dia ingin kaya (baca : banyak duit banyak uang) tapi dia tidak meng IDZIN kan duit datang kepadanya. Gimana bisa kaya, ya nggak?…. Ya.

Lagian, itu duit aslinya juga apa?

ALKAUNU KULLUHU MAJMU’
WALGHOIRU INDANA MAMNU’

Wallahu a’lam …..

اللهم افتح قلوبنا فتوح العارفين بجاه حبيبك المصطفى محمد الفاتح صلى الله عليه وآله وأصحابه وسلم