SABDO DADI

SABDO dalam bahasa jawa berarti ucapan, Sehingga NYABDO artinya mengucap atau berkata.

DADI dalam bahasa jawa berarti jadi, atau menjadi, atau kalau dalam bentuk kalimat perintah menjadi JADILAH!

Ternyata kalau kita telisik, SABDO dadi itu ada dalam alquran. Dimana? Di ayat yang menceritakan tentang penciptaan. Dimana disitu disebutkan bahwa pabila Dia berkehendak sesuatu, cukuplah Dia “BERKATA ” “JADILAH! “

Ingat, ada dimana itu? Di surat yang paling suering kita baca, terutama malam jumat atau pas tahlil. Ya…. SURAT YASIN. Apal toh?

Dari situ kita mengerti, betapa dahsyatnya UCAPAN. Kenapa? Karena cara yang dipakaiNYA saat menghendaki sesuatu adalah cukup dengan BERKATA  atau BERUCAP

Makanya hati hati dalam berucap.

Itulah sebabnya kenapa ada orang yang SUKSES atau GAGAL. Boleh dibuktikan, yang sukses dijamin 1000 persen, pasti ucapannya atau perkataan nya banyak ucapan suksesnya (oh, tau kan maksudnya sukses?) Sedang yang gagal ya… Pasti ucapannya banyak mengandung ucapan gagalnya.

Sik toh? Gak pati ngeh aku, apa maksudnya.

Gini… Katanya TIDAK ADA YANG LAIN, ya… Berarti kamu kan ya…. BUKAN LAIN TOH.

Jadi kemampuan mu untuk mencipta tidaklah berbeda dengan kemampuan Nya dalam mencipta.

Melalui apa? UCAPAN, PERKATAAN.

Itulah SABDO

Pertanyaan berikut : gimana supaya SABDO menjadi DADI?

Bahasan berikut, InsyaAllah

Wallahu a’lam

WAJAHNYA YANG SEMPURNA ☺

Bila kita sudah menyadari bahwa tiada lagi yang selainnya, bahwa segala yang ada adalah WUJUD WAJAHNYA, bahwa wajahnya adalah tiada lain ya DIA DIA JUGA, bahwa Dia membawa segala kesempurnaan nya. Maka… Kita mesti juga HARUS menyadari pula bahwa sifatnya itu ada pada diri kita, maka kita juga harus menyadari bahwa kita harus MERASA dan MEMANIFESTASIKAN sifat itu dalam diri kita.

Oke, kita tes!! Dia bersifat pemaaf, sudahkah kita menjadi pemaaf? Dia bersifat pemurah, sudahkah kita menjadi pemurah? Dia bersifat pemberi, sudahkah kita menjadi pemberi? Dia bersifat kaya, sudahkah kita bersifat layaknya orang kaya?

Oke, kita mau perdalam yang terakhir ini, sebab kita ingin dapat manfaat dari pembahasan YANG SATU INI, hehehehe. Kenapa? Karena kita ingin kaya, kita ingin sugih bos, ya nggak? Sudahlah akui saja, hahahahahahaOrang kaya itu berkelimpahan, memberi tanpa hitungan. Pernah nggak kita PUNYA RASA berkelimpahan itu? Hingga kita bisa memberi tanpa hitungan. (Rasanya belum) Kalau mau jujur, kita masih tenggelam atau kalau gak mau dibilang tenggelam ya bilang aja sering berada dalam RASA kemiskinan, RASA kekurangan, hingga rasa itu mendorong atau paling tidak menahan kita dari MEMBERI. Nah, kalau RASA kita adalah rasa miskin, bagaimana mungkin kita kaya. Ada maqola berbunyi “KAMU ADALAH RASAMU”.

Ehmmm… Mungkin tidak familier dengan maqola itu, kita ganti saja dengan maqola : ADDHOHIR AINUL BATHIN. Nah, gimana?

Dhohir yang tampak dari keadaan fisikmu, itu adalah wujud asli dari rasa yang ada dalam bathinmu. Nah, eh… Nah lagi, ya kita mau sering bilang nah nah biar tau kalau ini emang penting, hehehehe. Kita ingin dapat manfaat, gimana? Sering2lah melihat kedalam, kemana? Ke bathin, kemana? Ke RASA kita. Karena ini penentu. RASA kaya menjadikan kita kaya, RASA miskin, kekurangan menjadikan kita miskin penuh kekurangan. Dan itu tercermin dari fisik kita loh, rasa kaya membuat action kita memberi, rasa miakin membuat action kita meminta, atau setidaknya mengharap diberi. Ya nggak? Ya iyalah, wong aku pernah gitu huhuhu, ini cerita diriku tapi jangan bilang siapa-siapa ya sssttttt 🙃😅😅

Jadi, gimana caranya menjadi kaya eh berubah dari kondisi saat ini yang biasa biasa saja menjadi lebih baik atau jauh lebih baik, ah…. Kesuwen KAYA RAYA alias SUGIH? hehehehe

Nah, gini…. Cerminkan! atau bahasa ‘sok’ ma’rifat nya tajallikan KAYA. titik

Tapikan kita di suruh kembali ke keadaan asli kita yaitu FAQIR. Lah, kembali lagi. itukan kalau masih belajar mengenal bos, kalau sudah kenal ya jangan faqir lagi, sirnakan dirimu dan Leburlah dalam kesempurnaannya.

Kamu itu bagian dari wajahnya, ya… Berperanlah sebagaimana wajahnya yang sempurna! Nyambung ra? Oh, dong ta?mugo2 😅😅😅

Siktalah. Itu masih terasa mbulet, yang ringkes ae, gimana? Belajar memberi, makin lama makin banyak, sekarang 1000 setiap hari, bulan depan 2000 setiap hari, bulan depannya lagi 3000 setiap hari, jangan berhenti, pasti kita berubah, PASTI. Apa saya sudah? Ayo bareng bareng!

اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تجعلنا من الاغنياء الشاكرين

NIKMATILAH!


Agama itu memudahkan bukan menyulitkan
Agama itu meluaskan bukan menyempitkan
Agama itu menyenangkan bukan menyusahkan

Kalau setelah beragama kamu berubah, lihat dulu arahnya kemana?
Kalau makin sulit, makin sempit, dan makin susah. Jangan2 yang kamu anggap agama itu hanyalah sekedar penafsiran mu yang salah terhadap agama, bukan agama.

Nah…
Kalau makin mudah, makin luas, dan makin menggembirakan, patut kamu duga bahwa arahmu sudah benar.

Itu artinya kamu makin paham dengan YANG MAHA LUAS, MAHA INDAH, dan MAHA SEMPURNA.
Kamu bisa menikmati setiap yang ada dengan penuh keterpesonaan. Bukan yang itu salah, yang itu keliru, duh kah… Kok jadi tukang catat amal orang?, apa kamu anggap raqib atib sdh ketinggalan jaman, hingga kamu ikut2an.

Sudahlah, kamu yang harus diupgrade, sensor mu itu masih model lama, variabel2 yang ada masih terlalu banyak yang masih kamu abaikan.

Kalau sudah suip…. Kamu akan tau bahwa
MAA TSAMMA ILLA MADHOHIRUL HAQQI WATAJALLIYATUL HAQQI WAMAA TSAMMA SIWAHU.
sehingga yang ada adalah menikmati, atau kalau tidak bisa ya… Menghargai, apa dan siapa!
Kalau gak bisa juga, ya…. Sibukkan dirimu dengan kekuranganmu saja, gak usah liat2. Ngaco tok lu.

اللهم افتح قلوبنا فتوح العارفين وصلى الله على سيدالعارفين المقربين.

LAA ILAAHA ILLA ANA

La ilaha illa ana
Tiada yang disembah selain aku
Tiada yang berbuat selain aku
Tiada yang ada selain aku

La ilaha illa ana
Tiada hakim selain aku
Tiada pelaku lain selain aku
Aku tunggal satu satunya
Pemberi bahaya sekaligus manfaat
Pemulya dan penghina
Pelapang dan penyempit
Pengangkat dan penista
Yang menghidupkan pula yang mematikan

Aku penguasa satu satunya
Penguasa tunggal
Alam mulki juga Malakut pun pula jabarut
Langit juga buminya
Yang gaib pula yang nyata

Kemulyaan itu punyaku
Kekuatan’ itu punyaku
Safaat juga punyaku
Akulah yang tetap juga yang berubah
Tiada tempat lari dariku kecuali kepadaku pula

Setiap kekuatanmu itu dariku
Hidupmu itu dariku
Dan semua yang ada padamu itu dariku

Denganku kamu memandang
Denganku kamu mendengar
Dan denganku kamu berpikir
Denganku kamu hidup
Denganku kamu berjalan
Denganku kamu mengunyah makanan
Dan denganku pula kamu meneguk minuman

Akulah yang menghilangkan dahagamu dan bukan air
Akulah yang mengenyangkan dan bukan makanan
Akan tetapi semuanya itu semata sebab sebab ku yang ku tegakkan demi kehendakku jika aku mau.

Ya….. Itu AKU SEMUANYA.
LA ILAHA ILLA ANA
HANYA AKU SAJA

ما رأيت شيىء الا رأيت الله وصلى الله على سيدنا محمد صلاة تجعلنا بها من العلماء العاملين العارفين الأغنياء الشاكرين وعلى اله وصحبه وسلم في كل لحظة ونفس بعدد كل معلوم الله من يممنا هذا إلى يوم الآخرة

JAGO (RIJAL)


Ada gadis sedemikian rupawan hingga memandang wajahnya sekelebat sudah terbayang dalam benak tak dapat tidur semalaman.

Ada seorang pria dengan sekali pandang, membikin bulu Roma merinding ketakutan.

Ada seorang pembicara yang setiap pendengar orasinya seketika bertindak searah ceramah walau tanpa perintah

Ada seorang penyanyi yang kalau dia menyenandungkan suara seolah membius bagi yang mendengar.

Dan seorang yang lain serta yang lain lagi dan lain lagi.

Hmmmm….. Itu JAGO.

Tapi JAGO yang kita singgung ini jago yang tiada duanya. Dia jago yang tidak sama dengan jago jago diatas. Jago yang satu ini mampu menjadikan orang yang memandangnya menjadi BEJO, tahu Bejo?
BERUNTUNG
Bahkan bejonya selama nya, lintas dimensi, lintas alam. Mengubur sial selamanya dan menggantinya dengan sukses full keberlimpahan.

Dengan memandangnya, sirnalah kegalauan dan datanglah kegembiraan selamanya. Itulah RIJALALLAH (JAGONYA ALLAH)

ان لله رجالا من نظر إليهم سعد سعادة لا يشقى بعدها ابدا وهم أهل السر والحال.

وهم الواصلون


اللهم صل وسلم على سيدنا محمد صلاة تجعلنا وأهلنا وأولادنا وذريتنا بها من الرجال وعلى اله وصحبه وسلم

KEMUSTAHILAN

Kemustahilan adalah mengadakan sesuatu yang tidak ada.
Kemustahilan adalah memandang sesuatu yang berlawanan.
Kemustahilan adalah menganggap sama antara ada dan tiada.
Kemustahilan adalah memandang yang ada di samping yang gak ada.

Sehingga bisa dikata : pasti berdusta!
Orang yang mengatakan AKU MEMANDANG NYA DISAMPING MEMANDANG SELAINNYA

MUSTAHIL brooooo…
Engkau menyaksikan Nya dan menyaksikan selainnya bersamanya.

MUHALUN ANTASYHADAHU WATASYHADA MA’AHU SIWAHU.

Sedang bersamaNya itu meniscayakan ketiadaan SELAINNYA.

Aku gimana?…..
Hehehehe

Wallahu ta’ala a’lam

اللهم افتح قلوبنا فتوح العارفين بجاه النبي الكريم صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم تسليما كثيرا

WAMA FIIKA DHOHARO ALA FIIKA

Apa yang ada di dalam batin itu akan nampak di dalam wujud dhohir.

Sebagaimana moncong teko, itu hanya akan mengeluarkan apa yang ada di dalam perut teko. Pabila didalam itu teh maka keluar teh, pabila didalam kopi, susu, atau racun dan apapun juga, niscaya akan keluar pula dari moncong teko sebagaimana didalam teko.

Nah…. Gimana dengan orang? Ya sama aja dong.

Kalau didalam hatinya isi cewek, peseh (tau peseh? Fulus fulus hehehe…) Ya … Yang keluar ya itu…. Cewek, peseh.

Gimana dengan detailnya?

Maksudnya?

Kalau misal dalam isinya cewek, yang keluar apa kang? Ehmmmm, ya yang keluar ya perkakas cewek lah kang. Paha mulus, susu montok, bokong bahenol, *e*ek yang gigit. Hihihi…. (Kok Jadi ingat kang Mus, ya? hahahaha)

Demikian pula kalau didalam berisi ilmu dan kemakrifatan, akan ternampak pula bekas bekasnya dalam wajah luarnya.

WAMA FIIKA DHOHARO ALA FIIKA.

SIIMAHUM FI WUJUHIHIM MIN ATSARIS SUJUD.

Wallahu a’lam….
وصلى الله على سيد الوجود

اللهم افتح قلوبنا فتوح العارفين

TUNTUTAN BAGI AHLI MAKRIFAT


Seorang ahli makrifat atau seorang yang telah WUSUL kepada Allah SWT harus bisa memenuhi satu tuntutan.

Apa tuntutan yang dimaksud?

Tuntutan itu adalah kewajiban untuk bisa mengumpulkan antara syari’at dan hakikat. Seorang ahli makrifat harus bisa menggabungkan dalam dirinya antara syari’at dan hakikat, tidak boleh terpisah.

Apa syari’at itu? Syari’at adalah aturan-aturan agama, undang-undang agama Islam, kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai muslim yang baik. Sholat, zakat (kalau mau silahkan ikut kamunitas LEZAT, ha-ha-ha), ya puasa, ya haji kalau mampu, dan bergaul dengan sesama berselendangkan akhlak mulia.

Apa hakikat? Hakikat ya…. Gak ada yang lain sudah.
Hanya satu….
Haaaaanya dirimuuuu……

Jadi….
Secara dhohir jasad tubuh fisik ini taat dengan aturan-aturan syariat, dan secara batin hati fikiran hayalan dan sebagainya hanya memandang bahwa tidak ada lagi yang namanya KELAINAN.

Wallahu a’lam

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد صلاة تجمع لنا بين الشريعه والحقيقة

MERASAKAN

Menyebut banyak banyak itu bagi yang jauh.
Menyebut cukup sesekali itu bagi yang melihat.
Tapi bagi yang sudah WUSUL, bagi yang sudah sampai, sudah tiba di tujuan, sudah tak lagi berjarak dengan gapaian. Masak masih menyebut?

Kamu masih waras, kang?

Kenapa dik?

Aku sudah dalam dekapan kenapa mulutmu masih juga komat kamit menyebut aku berulang-ulang.

Terus gimana semestinya adindaku tersayang?

Ya….. Buatlah diriku dan dirimu terbang melayang. RASAKAN!

Sekarang bukan saatnya menyebut, sekarang saatnya MENDESAH. aaaaahhhhhh…

Merasakan keberadaanNYA.
AAAAAAHHHHHHHH…..

وصلى الله على سيدنا محمد المختار النور الاظهر وآله الاطهار

BELUM WUSUL

Aku sudah WUSUL (begitu kata diri), ah…. Belum, kamu belum WUSUL (suara diri yang lain membantah).

Hahhhh….
Lalu gimana tau sdh WUSUL atau belum. Apa tanda nya?

Penasaran ya, hehehehe

Dengerin, ini penting!

Tanda bahwa kamu belum WUSUL kepada Allah itu adalah….

KAMU MASIH PUNYA KEINGINAN UNTUK WUSUL KEPADA ALLAH.

Orang yang masih menyimpan hasrat untuk WUSUL itu pasti belum WUSUL. Kalau dia sudah WUSUL, pasti sirnalah keinginan harapan cita cita hasrat atau apalah sebutannya terserah kamu saja nyebutnya yang dipendam untuk menggapai WUSUL itu.

Hehehehe…. Dil? Dil.

وصلى الله على سيدنا ونبينا وحبيبنا محمد المختار النور الأظهر وآله الاطهار