Bila kita sudah menyadari bahwa tiada lagi yang selainnya, bahwa segala yang ada adalah WUJUD WAJAHNYA, bahwa wajahnya adalah tiada lain ya DIA DIA JUGA, bahwa Dia membawa segala kesempurnaan nya. Maka… Kita mesti juga HARUS menyadari pula bahwa sifatnya itu ada pada diri kita, maka kita juga harus menyadari bahwa kita harus MERASA dan MEMANIFESTASIKAN sifat itu dalam diri kita.
Oke, kita tes!! Dia bersifat pemaaf, sudahkah kita menjadi pemaaf? Dia bersifat pemurah, sudahkah kita menjadi pemurah? Dia bersifat pemberi, sudahkah kita menjadi pemberi? Dia bersifat kaya, sudahkah kita bersifat layaknya orang kaya?
Oke, kita mau perdalam yang terakhir ini, sebab kita ingin dapat manfaat dari pembahasan YANG SATU INI, hehehehe. Kenapa? Karena kita ingin kaya, kita ingin sugih bos, ya nggak? Sudahlah akui saja, hahahahahahaOrang kaya itu berkelimpahan, memberi tanpa hitungan. Pernah nggak kita PUNYA RASA berkelimpahan itu? Hingga kita bisa memberi tanpa hitungan. (Rasanya belum) Kalau mau jujur, kita masih tenggelam atau kalau gak mau dibilang tenggelam ya bilang aja sering berada dalam RASA kemiskinan, RASA kekurangan, hingga rasa itu mendorong atau paling tidak menahan kita dari MEMBERI. Nah, kalau RASA kita adalah rasa miskin, bagaimana mungkin kita kaya. Ada maqola berbunyi “KAMU ADALAH RASAMU”.
Ehmmm… Mungkin tidak familier dengan maqola itu, kita ganti saja dengan maqola : ADDHOHIR AINUL BATHIN. Nah, gimana?
Dhohir yang tampak dari keadaan fisikmu, itu adalah wujud asli dari rasa yang ada dalam bathinmu. Nah, eh… Nah lagi, ya kita mau sering bilang nah nah biar tau kalau ini emang penting, hehehehe. Kita ingin dapat manfaat, gimana? Sering2lah melihat kedalam, kemana? Ke bathin, kemana? Ke RASA kita. Karena ini penentu. RASA kaya menjadikan kita kaya, RASA miskin, kekurangan menjadikan kita miskin penuh kekurangan. Dan itu tercermin dari fisik kita loh, rasa kaya membuat action kita memberi, rasa miakin membuat action kita meminta, atau setidaknya mengharap diberi. Ya nggak? Ya iyalah, wong aku pernah gitu huhuhu, ini cerita diriku tapi jangan bilang siapa-siapa ya sssttttt 🙃😅😅
Jadi, gimana caranya menjadi kaya eh berubah dari kondisi saat ini yang biasa biasa saja menjadi lebih baik atau jauh lebih baik, ah…. Kesuwen KAYA RAYA alias SUGIH? hehehehe
Nah, gini…. Cerminkan! atau bahasa ‘sok’ ma’rifat nya tajallikan KAYA. titik
Tapikan kita di suruh kembali ke keadaan asli kita yaitu FAQIR. Lah, kembali lagi. itukan kalau masih belajar mengenal bos, kalau sudah kenal ya jangan faqir lagi, sirnakan dirimu dan Leburlah dalam kesempurnaannya.
Kamu itu bagian dari wajahnya, ya… Berperanlah sebagaimana wajahnya yang sempurna! Nyambung ra? Oh, dong ta?mugo2 😅😅😅
Siktalah. Itu masih terasa mbulet, yang ringkes ae, gimana? Belajar memberi, makin lama makin banyak, sekarang 1000 setiap hari, bulan depan 2000 setiap hari, bulan depannya lagi 3000 setiap hari, jangan berhenti, pasti kita berubah, PASTI. Apa saya sudah? Ayo bareng bareng!
اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تجعلنا من الاغنياء الشاكرين