Sekelumit Kisahku

Sekelumit kisah penerjemahan kitab risalah tauhid Assyeikh Arsalan Ad-Dimasyqi.


Suatu saat dimalam rabu, saya dihadiahi kitab seorang sahabat (nb.Gus Wahyu), judulnya khomrotul Han wa ronnatul alhan, karya syeikh Abdul Ghoni Annabulsi. Waktu memberikan dengan sedikit intermeso “Tak buka halaman pertama kalimate KULLUKA SYIRKUN, wah wis gawat iki hehehe”. ( Kurang lebih).

Malam nya sepulang dari ngaji bareng kepada KH. Muslim Ikram, saya buka kitab tersebut, saya baca matan nya, eh… Kitab yang tebal tapi sedikit matannya. Alhamdulillah….lega… (Hehehehe, maklum gak bisa baca kitab).
Ternyata…. Derrr, saya bisa memahaminya (ya … Tidak sepaham Masdullah apalagi Kyai Muslim tentu nya, hehehehe) walaupun dengan sedikit kosa kata dan tata bahasa Arab yang saya punya. Walhasil, kitab itu selesai dan hatam saya baca malam itu (matanya doang, hehehe).

Besoknya saya baca lagi…. (Matannya doang lagi hehehehe dan sedikit syarahnya).

Entah besok atau lusa dari hari itu, saya googling diinternet dg judul khomrotul Han tersebut, sssst….. Ada tapi tidak ada yang bisa didownload, agak sedikit kecewa. Terus saya cari dg kata kunci RISALAH SYEIKH ARSALAN, trada……. Ketemu yang bisa didownload, cuma dua lembar. Saya liat-liat kertas dua lembar itu, ada yang menarik hati ini……..

“Risalah ini berisi 50 kalimat pendek, Hmmm…. ” Angka 50 itu yang membuat hati ini terkesimah, kenapa?… Karena beberapa Minggu sebelumnya saya bermimpi berjumpa dengan beliau Kyai Muslim, dan beliau bilang, BACA KITAB MINHAJUT THULLAB 50 KALI YA!.

Waktu itu saya ceritakan mimpi tersebut pada guru dan sahabat ku Mas Abdullah. Tak tanya, kitab MINHAJUT THULLAB niku kitab nopo mas, beliau bilang… “Kitab opo iku khul, kitab fiqih biasa”. Ya….. Masak aku diminta Kyai baca kitab itu 50 kali, wah…. Garuk garuk kepala aku, hehehehe….

Kembali pada angka 50 dikitab risalah tauhid syeikh Arsalan, wah…. bener- bener saya terkesimah dibuatnya, kok bisa kitab yang asli nya berbentuk kalimat panjang karena memang sebuah surat (risalah) kemudian dipotong-potong dan motongnyapun Jadi 50, LUAR BIASA, ini satu bagian puzzle yang mulai tertata rapi. Demikian pikir saya, hahahaha…. kemudian kitab yang cuma 2 lembar itu saya prin. Lalu saya baca lagi.

Oh….. Sedikit saya bercerita tentang cara saya baca kitab. Saya biasanya baca kitab tidak sebagaimana para kyai, ustadz dan santri2 pesantren baca kitab, jangan dibayangkan begitu hehehe…. masih Ingat, kan? Kosakata dan tata bahasa Arab yang minus nus itu hehehehe. Nah…. Biasanya kalau baca itu Bukan dilihat indah kalimatnya ( karena gak kayak baca bahasa Indonesia), tapi pesan yang mau disampaikan kira2 apa, jadi lebih ke arah perasaan, pesan apakah yang ingin kau sampaikan ya syeikh?. Jadi berusaha merangkai kalimat dengan berbekal sedikit kata2 yang tau maknanya. Begitu…

Jadi setiap baca lagi, tidak langsung nyambung dan dong… Harus sedikit kontemplasi, hingga kadang2 makna yang terungkap diawal tidak sama dengan yang sekarang, dan berikut berikutnya….

Walhasil…. kitab itu kemudian saya prin lagi dan perbesar (bukan apa-apa, biar bacanya lebih enak dan bikin mata tidak lelah aja hahaha). Tepat 5 hari setelah kitab khomrotul Han saya dapatkan dari sahabat saya (Gus Wahyu), dihari Minggu malamnya saya baca lagi dan harus ‘kontemplasi lagi’ walaupun gak lama. Kitab itu saya baca dari belakang, saya berpikir “lahya… tak tulis aja kan enak, biar tidak mikir makna lagi setiap kali baca. Yawis, tulis aja” gitu pikir dalam hati saya.
Oh…. satu lagi, saya kedatangan tamu istimewa ke rumah (Habib Syekh) dihari minggu siang itu, mungkin barokah beliaulah hingga Allah gerakkan hati ini menulis terjemahan risalah Syekh Arsalan tersebut, hmmmm…. Iya, betul. Makasih bib hehehe…

Oh….  Ya…. Akhirnya saya tulis aja terjemahan atau mungkin lebih tepatnya makna bebas sejauh yang bisa saya tangkap dari tulisan syeikh Arsalan tersebut, tentu saja kadang saya liat syarah dari syekh Abdul Ghani untuk kata yang tidak saya tau artinya (jadi Syarah syekh Abdul Ghani tersebut lebih mirip kamus saja, hehehehe) dan juga minta bantuan google translate.

Walhasil, saya begitu semangat untuk memahami dan menuangkan dalam tulisan terjemahan yang bisa saya petik dari fikiran saya. Walaupun disela oleh beberapa kesibukan, namun setiap kali senggang hati ini terasa terdorong begitu kuat untuk menyelesaikan project terjemahan tersebut. Hingga akhirnya, Selasa pagi project perdana tersebut terselesaikan. Langsung saja karena terdorong semangat berbagi, saya ingin segera memfotokopi hasil tersebut. Dan nanti akan saya bagikan ke sebanyak mungkin teman dan sahabat, dan terutama yang paling teringat dibenak, SAHABAT PEMBERI HADIAH KHOMROTUL HAN, hahahaha….

Namun sayang…. Pagi itu tulisan tangan dari kitab risalah tersebut tidak bisa di fotokopi, tidak terbaca….

Kenapa tidak terbaca, karena saya tulis dengan menggunakan pensil. Waduh…. Akhirnya, siang itu setelah sholat dhuhur, saya tulis ulang dengan ballpoint, hingga selesai menjelang ashar. Hingga kemudian saya fotokopi dan malamnya saya bawa.

Kenapa kitab MANHAJUT THULLAB? itu pertanyaan nya. Ternyata belakangan saya ketahui bahwa kitab itu adalah tulisan dari ulama seorang ulama yang bergelar Syaikhul Islam dan memiliki buanyak kitab karangan. Salah satu dari karangan beliau yang begitu populer dan dibaca hampir diseluruh pesantren diIndonesia adalah FATHUL WAHHAB yang merupakan kitab Syarah dari MINHAJUT THULLAB. dan ternyata pula bawa kitab MINHAJUT THULLAB itu ringkasan dari kitab Minhajut Thalibin karya imam Nawawi. Ulama itu adalah Syekh Zakaria Al-Anshari, Guru dari Syekh Abdul Wahhab AsySya’rani dan Ibnu Hajar Al Haitami serta murid dari Ibnu Hajar Al Asqalani.

Nah….. Think…. Tiba2 saya teringat kisah tersebut, saya merasa inilah puzzle berikut yang kemudian ikut terangkai guna memaknai kalimat Guru Mulia KH. Muslim Ikram dalam mimpi “WOCOEN KITAB MINHAJUT THULLAB 50 X YO!”.
Yang kalau saya terjemahkan menjadi, “Bacalah kitab yang seperti ringkasan kitab sebagaimana halnya kitab Minhajut Thullab  yang merupakan ringkasan kitab, tapi ingat!… bukan kitab Minhajut Thullabnya,  tapi kitab  ringkasan yang isinya 50 nasehat. Dan kitab itu adalah MATAN dari kitab KHOMROTUL HAN.” Dierrr……

اللهم ارزقنا معرفة النافعة وافتح قلوبنا فتوح العارفين بجاه حبيبك محمد صلى الله عليه وآله وسلّم